AGEN POKER TERPERCAYA

Zeta When The Dead Awaken: Eksplorasi Fiksi Ilmiah dengan Plus-Minusnya

Jakarta - Sepanjang tahun lalu, film Indonesia berhasil mengumpulkan 50 juta penonton lebih. Tahun ini, sudah ada 9 film Indonesia yang meraih sejuta penonton lebih. Dengan kemajuan sebagus ini, sudah saatnya sineas Indonesia mengeksplorasi genre lain dengan lebih berani.

Zeta When The Dead Awaken, salah satu yang berani. Zeta When The Dead Awaken karya sineas debutan Amanda Iswan. Lewat film Zeta When The Dead Awaken, Amanda Iswan hendak menggabungkan genre horor, thriller, dengan semburat fiksi ilmiah berikut drama hubungan orang tua dan anak. Hasilnya?

Zeta When The Dead Awaken mengawali kisahnya dengan perkelahian Deon (Jeff) dan Gani (Atiq). Baku hantam di kelas itu dipicu oleh Gani yang menjelek-jelekkan keluarga Deon. Ayah Deon, Richard Ross (Willem) jarang pulang sementara ibunya, Isma (Cut) tepergok berhubungan intim dengan pria lain.

Belakangan diketahui, Isma mengidap alzheimer. Perkelahian berakhir dengan Gani yang babak belur. Ia dilarikan ke ruang UKS untuk mendapat perawatan medis. Apesnya, saat dirawat, Gani berbalik menyerang dan menggigit leher suster hingga tewas.

Gani terpapar ameba misterius. Sejumlah warga Jakarta diketahui terpapar ameba parasit berbahaya dan menjelma menjadi zombi. Siang itu, Deon pulang ke apartemen untuk memastikan kondisi ibunya baik-baik saja. Keadaan makin kacau karena mayoritas penghuni apartemen telah menjadi zombi.

Deon kemudian mengibarkan spanduk di balkon apartemen untuk memberi tahu petugas penyelamat atau militer bahwa ia masih hidup. Beberapa jam kemudian, Reza (Dimas) datang menyelamatkannya. Reza membawa Deon dan Isma ke kediaman kerabatnya, Reyhan (Edo). Di sana, masalah baru menanti.




Jakarta - Sepanjang tahun lalu, film Indonesia berhasil mengumpulkan 50 juta penonton lebih. Tahun ini, sudah ada 9 film Indonesia yang meraih sejuta penonton lebih. Dengan kemajuan sebagus ini, sudah saatnya sineas Indonesia mengeksplorasi genre lain dengan lebih berani.

Zeta When The Dead Awaken, salah satu yang berani. Zeta When The Dead Awaken karya sineas debutan Amanda Iswan. Lewat film Zeta When The Dead Awaken, Amanda Iswan hendak menggabungkan genre horor, thriller, dengan semburat fiksi ilmiah berikut drama hubungan orang tua dan anak. Hasilnya?


Zeta When The Dead Awaken mengawali kisahnya dengan perkelahian Deon (Jeff) dan Gani (Atiq). Baku hantam di kelas itu dipicu oleh Gani yang menjelek-jelekkan keluarga Deon. Ayah Deon, Richard Ross (Willem) jarang pulang sementara ibunya, Isma (Cut) tepergok berhubungan intim dengan pria lain.

Belakangan diketahui, Isma mengidap alzheimer. Perkelahian berakhir dengan Gani yang babak belur. Ia dilarikan ke ruang UKS untuk mendapat perawatan medis. Apesnya, saat dirawat, Gani berbalik menyerang dan menggigit leher suster hingga tewas.

Gani terpapar ameba misterius. Sejumlah warga Jakarta diketahui terpapar ameba parasit berbahaya dan menjelma menjadi zombi. Siang itu, Deon pulang ke apartemen untuk memastikan kondisi ibunya baik-baik saja. Keadaan makin kacau karena mayoritas penghuni apartemen telah menjadi zombi.

Deon kemudian mengibarkan spanduk di balkon apartemen untuk memberi tahu petugas penyelamat atau militer bahwa ia masih hidup. Beberapa jam kemudian, Reza (Dimas) datang menyelamatkannya. Reza membawa Deon dan Isma ke kediaman kerabatnya, Reyhan (Edo). Di sana, masalah baru menanti.

Dari aspek teknis, tata suara Zeta When The Dead Awaken terdengar kurang maksimal. Ada yang sudah Dolby Digital namun mayoritas terdengar masih monostereo. Entah jika saat kami menonton, proses pemolesan suara belum tuntas.

Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Zeta When The Dead Awaken memberi rasa baru bagi film Indonesia. Kelelahan Anda pada film horor yang menampilkan lelembut macam kuntilanak dan pocong setidaknya sedikit terobati lewat film ini.

Yang ditawarkan Zeta When The Dead Awaken adalah problem besar dan sebuah harapan. Tema universal yang dekat dengan penonton dari berbagai latar belakang. Akar utama film ini yakni keluarga dan keberanian melakukan perlawanan.

Sebuah semangat yang diusung karakter Deon dan Amanda Iswan. Deon melawan dominasi zombi, sementara Amanda melawan genre horor thriller yang belakangan tampak monoton. Terlepas dari plus minusnya, Zeta When The Dead Awaken masih layak diapresiasi. (Wayan Diananto)

Tidak ada komentar